Sebenarnya bingung mau nulis apa. Udah
guling-guling di tempat tidur habis sholat shubuh jam lima pagi tadi. Masih juga
belum nemu inspirasi. *malah curcol
Tiba-tiba indra penglihatan menangkap kertas cantik
berwarna pink yang berhiaskan ornamen pengantin. Yupp, undangan nikah. Dengan
responsif, hati kecil langsung bertanya: Temanmu udah banyak yang nikah loh,
giliranmu kapan? Masa didatengi undangan melulu, nyebarnya kapan? Hufftt...
niatnya ingin nutup telinga rapat-rapat. Tetapi susah, tetap saja dengar rengekan
si hati kecil tersebut.
Kali ini otak ikutan
rese’. Tiba-tiba dia ingat percakapan teman-teman di kampus tadi. Dan masih
seputar jodoh dan menikah. Dududu ... Berhubung yang cuap-cuap itu sudah pada
punya pasangan untuk dibawa ke pelaminan, langsung deh saya milih ngacirrrr. *Balada seorang jomblo. Tetapi
jomblo berkualitas. Karena nunggu yang halal :p *Eaaa, alibiiii
Penat
rasanya mikirin nikah, dan nikah. Kembali kubuka layar 4,5 inc yang dua tahun
ini menamani. Membuka aplikasi whatsapp dan
membaca chat-chat yang baru masuk. Dannn ... isinya tak jauh berbeda kawan.
Sekarang si mata juga mulai terkontamisi akibat isi chat ngomongin nikah semua.
Baper lagi. Baper lagi ...