Senin, 23 September 2019

Menjadi Dewasa Itu Indah


Tulisan ini saya persembahkan bagi kita yang lebih nyaman berada di zona anak-anak, dan merasa berat untuk tumbuh semakin dewasa lantaran beban hidup yang semakin berat..

Kredit gambar : pixabay.com

***

Why so hard to be an adult?

Pertanyaan ini selalu menggema dalam hati. Kerikil hingga batuan seolah berada di depan kaki ketika hendak melangkah. Apa boleh buat, seperti itulah hidup. Hidup merupakan sebuah proses. Seperti halnya sekolah, sudah pasti ada ujiannya. Ujian merupakan evaluator perkembangan diri seorang siswa.

Adanya ujian adalah sebuah tanda, jika kita akan naik kelas dan berada di satu tangga kehidupan yang lebih tinggi jika kita berhasil menaklukkannya dengan baik. La tahzan, innallaha maana. Allah itu maha baik, super duper baik sekali. Jika ada padanan kata yang lebih dari super mungkin itu lebih tepat untuk menggambarkan bagaimana baiknya Allah terhadap umatnya.

Di saat kita terpuruk, mungkin Allah tengah menegur kita lantaran berjalan terlalu angkuh dengan selalu mendongak. Dan ketika kemudian kita tersadar akan apa saja yang kurang dari sikap kita, Allah akan senantiasa mengulurkan tangan. Merengkuh dan memeluk kita hingga kita kembali berdiri tegak. Dan kita akan menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Jangan khawatir dengan kegagalan atau kekurangan. Karena Allah adalah sebaik-baiknya pengatur kehidupan. Dia memberi apa yang kita butuhkan buka yang kita mau agar kita lebih menghargai hidup dan menjadi pribadi yang selalu bersyukur. Sadar akan keindahan kehidupan yang telah diatur oleh-Nya.

Cukup libatkan Allah dalam setiap keputusan yang kita ambil dalam hidup. Allah akan senang dan sayang terhadap kita. Lupakan banyak-banyak berkeluh kesah di sosmed, karena tidak ada gunanya. Kalau kita telah menyadari keberadaan Allah, kita tak akan sibuk lagi dengan dunia maya yang  sifatnya lebih maya daripada dunia.

Menjadi dewasa memang bukan perkara mudah, karena tantangan yang akan kita lalui ke depannya akan jauh lebih sulit daripada sebelumnya. Meskipun demikian jangan mau seperti paterpan yang takut menjadi dewasa. Peterpan hanya punya tingker bell mini, sedangkan kita punya Allah yang maha segalanya.

Dengan dewasa kita akan lebih mengenal warna-warni kehidupan. Dengan dewasa kita akan tahu jika dunia itu indah. Memandangi penorama alam akan jauh lebih indah jika kita melihatnya dari atas pegunungan bukan? dan untuk mencapai puncak kita harus berusaha mendaki dan melewati jurang yang terjal.

Bondowoso,
Dicatat pada tanggal 25 april 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar