Pacar,
tunangan, suami/istri, TTM atau apalah itu istilahnya, semua orang memang
membutuhkan. Bicara soal pasangan, entah mengapa hal itu bisa menjadi momok
menakutkan bagi seseorang yang jomblo di tengah keramaian.
Mulut
boleh berbicara, ‘Ah, buat apa pacaran
kalau akhirnya putus lalu jadi bekas?’
atau ‘Ah, masih dua puluh tahun ini, kerja keras aja kejar cita – cita…”
Tapi
percayalah sebenarnya ungakapan itu hanya sebagai hiburan semata. Menghibur
diri yang tengah gundah gulana dan gelisah akibat belum menemukan pasangan.
Nah
kalau ada yang bertanya hal demikian diatas. Maka akan saya jawab, gapapa iseng
aja. Hitung–hitung melepas unek–unek dalam hati. ini ciyusss loh!!! jadi
jangan serius amat baca postingan ini ya ? wkwkwkwk :LOL
Ok, back to the topic
Wajib
nggak sih orang pacaran itu ?
Gimana
sih rasanya pacaran ?
Lalu,
dosa ya menjomblo di usia menjelang kepala dua ? *yang ini nyesek sendiri
nulisnya. Hiksss …
Ketiga
pertanyaan diatas adalah pertanyaan terbesar yang bersarang di kepala.
Tentunya kapasitas bobotnya jangan disamakan dengan pertanyan ‘Darimana kamu
berasal? untuk apa kamu hidup? dan kemana kamu setelah mati?’ errr tentu beda
jauh ya ?
Langsung
aja pada pertanyaan pertama. Wajib nggak sih orang pacaran itu?
Ada dua versi jawaban nih, 2 versi
yang bener – bener bikin pala pusyingggggg. Dalam agama pacaran itu dosa.
Jelas itu titik!!! jangankan pacaran, liat–liatan aja udah masuk zinah mata.
Lalu bagaimana kalau pacaran sewajarnya? biasa aja?
Hellowww, yang namanya pacaran mana
ada yang normal dan sehat sih? yah meskipun juga yang pacaran orang alim,
pakai baju gamis sampai nyapu tanah juga–tetap saja orang ketiganya setan.
Awalnya mungkin hanya sebatas smsan, chatingan, bbman, karena kalau ketemu
takut khilaf. Yang namanya setan mah, banyak aja akal bulusnya. Duh Sari lagaknya udah kaya ustadzah aja sih? bukan, sekali lagi hanya ingin membuang
unek–unek yang ada di hati aja.
Lalu versi ke dua. Versi kekinian,
yang mengatakan pacaran itu lumrah bagi remaja yang hidup di era millennium.
Hari gini jomblo, kasian amat hidup lo mblo!!! Sebenernya gapapa lagi di judge
norak oleh manusia. Asal di judge istiqomah di hadaan sang pencipta. *Tsahhhhhh
Sebenernya pikiran Sari lagi absurd
aja. Mulai dari baca chat grub yang isinya tentang tunangan, pacaran dan nikah
bikin Lolie sensi sendiri. di tempat kerja juga, di kampus, dan semua tempat
topicnya seputar jodoh aja. Kan yang jomblo ini jadi badmood. *nah loh, katanya gapapa
jomblo, asal istiqomah di hadapan Allah. Huaaa Lolie sih maunya nggak jomblo
tapi halal. Right? ngerti kan maksudnya?
Lalu
nyambung pada pertanyaan kedua, gimana sih rasanya pacaran itu?
Nggak
mau muna. Lolie dulu memang pernah pacaran meskipun backstreet. Dan Sari bisa merasakan kuatnya godaan setan bagi
orang pacaran itu. Alhamdulillah, Lolie sadar sebelum nasi jadi bubur. Jadi nggak mau coba – coba lagi deh.
Yang
terakhir, dosa ya menjomblo di usia menjelang kepala dua?
Ada
yang bilang jodoh yang baik itu bukan ia yang datang cepat, namun datang disaat
yang tepat. I wish that. Ada kejutan
indah bagi setiap umat yang mau bersabar.
*Smile emoticon. Amin , Amin, Amin!!! Toh, jodoh itu refleksi dari diri kita sendiri. Perbaiki kulitas dulu.
Ok
sekian sharing dari Lolie. Semoga diluar sana banyak orang yang mengerti tuk
tidak lagi bertanya ‘kapan nikah ?’ bagi jomblowers akut macamSari. Rasanya
nyesek saudara – saudara.
But,
tenang aja guys jodoh manusia sudah ditulis di buku takdir oleh Allah. Insyaallah,
jomblo sampai halal lebih baik.
Love,
Lolie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar