Selasa, 29 Desember 2015

Satu

        Ternyata benar, seorang sahabat lebih berarti daripada seribu teman. Seorang teman hanya datang ketika sebuah masalah mendera, dan hilang ketika kebahagiaan tiba. Memiliki seribu teman tak ada artinya jika hati serasa tak berkawan. Satu orang yang tulus lebih baik daripada seribu orang modus. Namun untuk menemukan yang satu, juga diperlukan hati yang tulus dan ikhlas.

            Ikhlas iika hanya direpotan,
            Ikhlas jika hanya dijadikan kebutuhan,
            Ikhlas jika pada akhirnya tak diperdulikan.
            Manusia bukanlah seonggok daging yang tak berperasaan,
            Manusia memiliki hati yang lebih peka dari indra perasa.

          Diam ketika diacuhkan, bukan berarti hati telah hilang rasa. Melainkan hanya itulah satu – satunya cara tuk meredam sesak yang meradang. 

  

Jumat, 18 Desember 2015

Ironi

Hidup itu ajaib ya ? 

       Terkadang apa yang ada di sekitar kita bertentangan dengan perasaan yang kita terima.

       Pernah merasa sendiri di tengah keramaian ?
       Aku pernah. Tidak, ini bukan tentang berada di tengah alun – alun kota yang ramai dengan histeria masyarakat. Bukan pula tentang berada di tengah keramaian pasar yang sesak. Ini tentang kaburnnya rasa solidaritas. Sering kali aku merasakan kumpul bersama di tengah – tengah para teman, namun yang aku rasakan justru sendirian. Terabaikan dan dikucilkan. Seakan ada sekat tak kasat mata yang memisahkan. Entah faktor apa yang menyebabkan ? akupun tak pernah mengambil kesimpulan. Atau lebih parahnya terlalu takut menerima kenyataan jika sebenarnya diri ini tak sebanding dengan mereka. Berbeda kasta, pendapat dan pranata sosial. 

Rabu, 18 November 2015

[Review Film] - Bajrangi Bhaijaan


Cast     :
  • Salman Khan  As  Pawan Kumar Chaturvedi / Bajrangi Bhaijan
  • Kareena Kapoor  Khan  As Rasika
  •  Harshaali Malhotra As Shahida / Munni
  •  Nawazuddin Siddiqui As Chand Nawab


Direction         : Kabir Khan
Genre              : Drama

**__**

Jumat, 13 November 2015

Aku dan Ayah


Ayah …
Masih tercetak sempurna dalam ingatan, dulu kau tak pernah lelah menggenggam tangan mungilku seolah aku akan terjatuh jika kau melepas peganganmu.

Minggu, 18 Oktober 2015

Agen of Change



      Ada yang  berpendapat  masa yang  paling  indah itu masa – masa remaja, massa dimana seseorang dapat mengekspresikan diri dengan begitu leluasanya tanpa batasan kelemahan fisik akibat dimakan usia, tanpa memikirkan banyak pertimbangan yang ada. karna apa ? karna pada massa remaja merupakan fase pemberontak. Fase dimana para orang tua mulai was – was akan bagaimana anaknya kelak, was – was karna takut salah arahan sehingga berakibat fatal pada perkembangan jiwa dan kehidupan sosial si remaja.