Berhenti Mengeluh

Tidak semua hal yang kita inginkan, bisa diraih dengan mudah. Alam telah mengatur sedemikian rupa, seperti roda yang terus berputar. Seberapa kuat kita menghadapi ujian, seberapa tangguh tubuh kita kala kesakitan menerjang - semua ditentukan oleh bagaimana diri ini bersikap. Percuma jika terus mengeluh, karena semua hal yang kita hadapi tak akan berujung. 

Jika Tuhan tidak menciptakan antara si kaya dan si miskin, tentunya kehidupan tak akan berwarna. Tak akan ada yang berjuang melawan kerasnya kehidupan demi sesuap nasi yang harus dimakan, juga tak akan ada makhluk budiman yang akan memberi pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan. 

Hidup itu memang keras. Sekeras cadas di lautan. Tapi tahukah kamu, jika cadas keras itu bisa ditaklukkan?



Syukurilah dengan apa yang saat ini kita kerjakan. Karena apabila terus-menerus mengeluh, bisa saja Allah merenggut semua keluhan itu dari jiwa kita. dan itu artinya tak ada lagi pekerjaan, dan tak ada lagi harapan untuk pemasukan.

Rasa lelah itu pasti ada. Alamiah bahkan. Mengerjakan suatu hal kebut-kebutan itu memang bukan pekerjaan yang mengasikkan. Apalagi pekerjaan yang kita lakukan selalu monoton dari waktu ke waktu. Bosan memang. Tetapi tengoklah kembali ke belakang. Apa yang melatarbelakangi kita bekerja hingga mati-matian? Keluarga? Anak? atau siapa?

Yang jelas mereka butuh kalian yang kuat, dan tidak malas-malasan.

Menengoklah ke belakang, maka disitu kamu akan mendapat lagi secercah harapan.