Minggu, 24 April 2016

Friend (Ship) Papers


 Masih segar dalam ingatan, kala itu sedang berlangsung pelajaran matematika. Keadaan yang tidak lagi konduktif memaksa pak Sofyan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar yang tengah berlangsung. Teman-teman kita menyambut dengan sangat antusias. Mereka membiarkan buku catatan mereka tergeletak tak berdaya di atas bangku sekolah yang telah penuh dengan coretan tangan mereka sendiri. Ada yang memilih bergosip, bernyanyi ria meskipun suaranya terdengar fals, ada juga yang memutuskan bermain bola di belakang.

Lain halnya dengan mereka, kita memilih untuk melipat kertas bekas oretan menjadi sebuah perahu kertas. Kita tertawa, saling melempar ejekan, juga, Sesekali kita saling memotret perahu kertas yang telah jadi. 

Sabtu, 23 April 2016

Melukis Sebuah Elegi

Tentang seorang gadis belia yang terlalu berambisi terhadap segala hal. Mengerahkan sekuat tenaga agar bisa mengoptimalisasi dirinya dengan baik. Mencurahkan segala pikiran dan kemampuan agar segala yang dikerjakannya bernilai manfaat. Jelasnya, ingin mengaktualisasikan diri sebaik-baiknya. 

        Namun gadis itu lupa. Ia seakan terlena dengan dunianya sendiri. Ia melupakan kehidupan yang seharusnya ia lewatkan dengan santai dan fun. Awalnya hanya sebatas mengabaikan chat seorang teman yang menanyakan sedang apa, baginya mengerjakan segala planning yang ia buat dengan tepat waktu lebih penting. Ia tak punya banyak waktu untuk berbasa-basi. 
        

Selasa, 19 April 2016

Gadis Konyol yang Tak Tau Jalan Pulang

Kala itu aula sebuah sekolah menengah pertama di ujung pelosok timur pulau jawa tengah mangadakan kegiatan sosialisasi promosi. Tujuh orang kakak-kakak tampan dan cantik tengah mengeluarkan jurus mautnya. Teknik persiasif kelas kakap agar para remaja cilik itu termakan oleh segala bujuk rayuannya.

Dialah Nadia. Gadis naif yang paling antusias mendengarkan bualan manis para sales promotion itu. Siapa yang tidak tertarik jika dijanjikan untuk les gratis sepaket dengan snack kecil, teman untuk belajar. Berkaca dari teknik persuasif yang dilontarkan kakak-kakak tadi, Nadia pun menerapkan kepada teman-temannya. Gadis paling kecil seantero kelas IX itu tak takut untuk diabaikan. Lah bagaimana mau diabaikan, jika ialah siswi yang paling berpengaruh di sekolah itu. Dicintai para guru, juga disenangi oleh hampir seluruh warga sekolah. Sayangnya yang tak pernah Nadia tahu adalah, temannya takut menolak karena khawatir tak dapat contekan ketika ujian menjelang.


Selasa, 12 April 2016

Budaya Membaca dan Menulis


Membaca dan menulis merupakan sebuah aktifitas yang memiliki hubungan saling melengkapi atau  timbal balik. Seperti yang telah banyak diketahui, dengan membaca seseorang akan bisa menulis, dan apabila seseorang bisa menulis, bisa dipastikan jika orang tersebut pandai membaca.