Aku: Buk, besok aku mau ke Alun-alun kota , mau KETEMUAN SAMA TEMEN, sekalian mau ganti oli motor. (sengaja 'ketemuan sama temannya' memang ditekankan. Soalnya kalau cuma ijin ganti ili motor, si Ibu pasti minta ikut)
Ibu: Temen yang mana?
Aku: Ada cewek kok buk, temen komunitas.
Ibu: ...
Tak ada jawaban. Ok, aku anggap; diam = ia alias diijinkan. huhuyyyy ^^
Esok hari harinya
Lagi asyik sarapan, tiba-tiba ibu nyamperin.
Ibu: Fa, ntar lagi pas berangkat kerja ibu ikut sampai masjid deket SD-nya adik. (FYI, tempat kerjaku memang melewati sekolah adik)
Aku hanya mengangguk. Tetap mengunyah menu sarapan. Tak lama berselang, adik yang sudah tengah menunggu temannya untuk berangkat sekolah bersama, masuk kembali ke dalam rumah. Botol minumannya lupa ternyata. Aku yang telah usai mengunyah tiba-tiba gatel untuk menyeletuk.
Aku: Ngapain bawa air, pasti di sana kan dikasih air dek?
Ibu: Ibu loh juga bawa air sendiri Fa.
Aku: Loh? *Sambil mengerutkan kening bingung. Biasanya kalau ada acara pasti disediakan air dan konsumsi oleh pihak sekolah. Lah ini Ibu masih mau bawa air dari rumah?
Ibu: Ia, kan nanti istighosah. Yang bawa sendiri dibawa pulang kembali. Buat kamu minum. Kan besok UAS.
Jleppp
Nggak tau lagi mau ngomong apa. Aku fikir ibu pergi Istighosah cuma buat adik yang mau UN. Sama sekali lupa jika aku sendiri juga mau UAS besok harinya. Segera selesaikan sarapan, minum air, kemudian beranjak menghampiri ibu. Memeluk ibu erat-erat sambil mencium pipi kirinya.
Aku: Hehee, aku lupa loh padahal.
Ibu mencibir.
Ibu: Dasar kamu. Kalau orangtua itu nggak mungkin lupa sama anaknya.
Aku: Hehe, Ibu memang the best dah.
Ketika hendak pergi mandi untuk bersiap-siap,
Ibu: Nanti nggak usah ke Alun-alun Fa. Istirahat. Besok UAS.
Aku: ....
Langsung balik ke kamar, cancel janjian sama teman. Ibu memang seperti itu, selalu punya cara tersendiri untuk menolak permintaanku ataupun tidak mengijinkanku untuk pergi.
Sekian,
Lolie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar