Si novel kuning yang merupakan catatan
kisah perjalanan artis Ayudhia bing Slamet dan Ditto Percussion ini cukup
memikat. Ada satu kutipan yang benar-benar melekat di hati,
“Lo emang paling konsisten bilang gue keren
main perkusi dari dulu, dan gue juga konsisten buat jadiin lo istri gue dari
dulu.”
Saya
bisa menemukan pesan tersirat saat membaca novel ini, yaitu jangan pernah
menodai yang namanya persahabatan dengan komitmen pacaran. Lebih baik tahan dan
ungkapkan pada saat yang tepat. Dengan cara yang halal tentu saja. Kurang romantis
apalagi tuh. Daripada buang-buang waktu untuk pacaran tapi akhirnya putus lalu
musuhan, kan nggak enak tuh.
Sebelum
novel ini liris, saya sempat mengikuti Instagram Ditto yang sehari-harinya
sering menggunggah foto perjalanan mereka dengan caption nakal tapi lucu. #hamilintemansendiri salah satu contohnya.
Begitu ada informasi jika #temantapimenikah akan dibukukan—waktu itu, soalnya
sekarang sudah difilmkan malah—saya langsung nggak sabar untuk membaca novelnya
langsung.
Karena
ada kebutuhan mendesak yang harus saya penuhi, akhirnya saya gagal mendapatkan
buku ini di took buku. Dan alhamdulillah,
ada aplikasi bagus bernama IPUSNAS, dan saya pun membacanya di sana.
Dari
lima bintang, saya memberikan tiga untuk novel ini. Ceritanya memang menarik,
tapi terlalu bertele-tele menurut saya. Dari Ayu dan Dito pacaran dengan si
ini, kemudian putus lalu jadian lagi dengan si itu, diceritakan semua. Membuat
saya memutuskan untuk menskip beberapa lembar di halaman serratus sekian.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar