Saya sedikit terganggu dengan status seorang cowok yang bunyinya kurang lebih seperti ini "cewek cantik banyak yang suka, cewek jelek siapa yang mau?".
Padahal saya tahu, tidak semua lelaki atau cowok di dunia ini yang memiliki pola pikir sejahat itu. Buktinya, banyak kok lelaki tampan yang justru menikah dengan wanita biasa-biasa saja. Biasanya lelaki seperti itu termasuk lelaki yang smart. Lelaki yang memiliki persepsi jika cantik tidak hanya dari luarnya saja, iner beauty is more important, right?
Lagipula cantik itu nggak abadi kok, pasti akan termakan oleh waktu juga. Kalau menurut buku cantik itu ejaannya bukan k.u.r.u.s, when you believe in love, the right man at the right time will come in your live.
Padahal saya tahu, tidak semua lelaki atau cowok di dunia ini yang memiliki pola pikir sejahat itu. Buktinya, banyak kok lelaki tampan yang justru menikah dengan wanita biasa-biasa saja. Biasanya lelaki seperti itu termasuk lelaki yang smart. Lelaki yang memiliki persepsi jika cantik tidak hanya dari luarnya saja, iner beauty is more important, right?
Lagipula cantik itu nggak abadi kok, pasti akan termakan oleh waktu juga. Kalau menurut buku cantik itu ejaannya bukan k.u.r.u.s, when you believe in love, the right man at the right time will come in your live.
Beranjak dari status cowok di atas, pada saat saya menghadiri undangan pernikahan. Tetangga saya dengan entengnya bergosip tentang cewek gemuk yang baru akan menikah di penghujung kepala dua. Susah sih kalau hidup di desa dengan pemikiran warganya yang kolot. Cewek yang sudah melebihi kepala dua belum menikah, langsung dicap tidak laku atau perawan tua.
Begini kira-kira gosipan tetangga saya waktu itu :
Ibu A : Si Tutut diet, harga susunya sampai sejutaan. Nggak makan nasi, cuma makan apel. (nama disamarkan)
Ibu B : Kalau saya sih nggak mau. Biarin dah gendut, yang penting bisa makan enak. Uang segitu juga ngga nyarinya susah. Kok enak banget ya cuma buat dibeliin susu?"
Ibu A : La wong gendut banget si Tutut itu. Dia cerita ke temannya, aku kok nggak nikah-nikah ya? apa nggak ada cowok yang mau sama aku karena gendut? Bilang gitu katanya."
Ada apa sih dengan gebdut? Kenapa banyak sekali yang memandang sebelah mata? Memangnya hanya cewek kurus yang boleh mendapakan pasangan cepat? Orang gendut itu sama dengan yang lainnya. Mereka punya hati dan juga ingin dipandang sama. Stop mendeskriminasikan orang gendut. Mereka memang terlihat ceria dari luar, tapi dalamnya sungguh sangat rapuh. Jangan malah omongan kalian menyakiti hatinya dan membuat orang gendut itu skeptis dengan dirinya sendiri.
Saran saya sih untuk orang-orang gendut di dunia ini, berhenti dengerin omongan orang lain. You must be happy with yourself. Berpikir positif, kalau kalian itu istimewa. Kalau Tuhan akan menghadirkan orang-orang yang benar-benar mencintai kalian tanpa pandang fisik. Yang benar-benar tulus dan ikhlas menerima kalian. Toh kalau hidup kalian susah, bukan orang-orang yang mencemooh kalian yang akan memberikan bantuan. Kalian sendiri yang harus survive dengan itu.
Ada juga yang bilang, kalau orang gendut akan susah mendapat pekerjaan. Big no! Memangnya pekerjaan akan selesai dengan hanya bermodal kurus saja? Otak itu lebih penting. Kalau memang nggak bisa menjadi karyawan di perusahaan, mungkin Tuhan menakdirkan kamu untuk jadi bos besar di perusahaan kamu sendiri yang akan kamu bangun nantinya.
Kalau memang kamu pintar, meskipun kamu gendut juga kamu bisa menjadi bos besar. Semangat ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar