Kamis, 01 Februari 2018

[Bookmark] My Bittersweet Marriage



            Novel karya Ika Vihara ini bercerita tentang pahit manis sebuah kehidupan bernama pernikahan. Jadi, kalau kalian yang masih belum berumah tangga dan menganggap pernikahan itu isinya happy-happy atau romantisan aja seperti postingan pasutri di instagram, kalian salah. Dan saya menyarankan untuk membaca novel ini.

            Di dalam My Bittersweet Marriage ini, kita akan berkenalan dengan tokoh Hesa dan Afnan. Hesa adalah seorang berkebangsaan Indonesia, berumur 27 tahun yang diberikan signal oleh sang mama untuk segera menikah. Kebetulan lelaki yang akan dikenalkan pada Hesa itu adalah Afnan Moller. Lelaki berkebangsaan Denmark yang notabene merupakan anak teman dekat mamanya Hesa. 

            Awalnya Hesa menolak tegas untuk dikenalkan dengan Afnan. Gadis yang sudah cukup matang dari segi usia untuk menikah itu berasumsi jika ada yang tidak beres dari seorang Afnan. Bagaimana mungkin lelaki setengah bule yang tampan dan kaya seperti Afnan susah mendapatkan jodoh, dan masih melajang di usia 30 tahun. Padahal ketika Hesa memperlihatkan foto Afnan pada sahabatnya, sahabatnya tersebut langsung kagum dan mengatakan jika rela melepas suaminya kini jika Afnan ini mau padanya. Hesa semakin yakin jika Afnan ini hanya casingnya saja yang bagus, bisa saja orientasi seksualnya bermasalah atau bla bla bla lainnya.

            Itu hanya asumsi awalnya, karena kemudian ketika pertemuan kedua—pertemuan pertama isinya hanya jabat tangan dan tersenyum pada Hesa—asumsi itu mulai runtuh pada sat interaksinya dengan Afnan lumayan berjalan lancar dan Afnan langsung melamar Hesa pada saat itu.

            Untuk selanjutnya mereka menikah dan Hesa diboyong ke Aarus, sebuah kota yang dekat dengan kutub utara tempat Afnan bekerja di sebuah kampus dan rumah sakit di sana. Kehidupan pelik dan manis dalam pernikahan pun dimulai. Untuk cerita lengkapnya silahkan baca sendiri novelnya.

            Point yang saya temukan di novel ini, saya merasa sedikit senasib dengan Hesa. Loh, kok sedikit?

            Karena pada kenyataannya saya belum menikah dengan lelaki tampan setengah bule dan mapan seperti Afnan. Saya hanya merasa senasib dengan Hesa pada saat Hesa malas untuk datang ke acara reuni atau undangan pernikahan lantaran malas ditanya terus kapan nikah. Lol J

            Kesimpulannya, bagi kalian yang sudah menikah jangan tanya terus pada teman kalian yang masih jomblo kapan nyusul. Kalau bisa jangan mesra-mesraan dengan pasangan di depan yang jomblo. Karena itu hanya bikin hati pra jomblo nelangsa. Sekian ....

            Ups, paragraf terakhir di atas tadi cuma kidding alias bercanda loh, gengs. *Salam sejahtera bagi para jomblo J
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar