Jumat, 09 Februari 2018

My Boy Not Little Anymore



Tak terasa sudah memasuki bulan kedua di tahun 2018. Sedikit bercerita, di bulan yang sama di tahun 2003 lalu Tuhan memberi saya anugerah luar biasa berupa kelahiran seorang adik bayi. Adik bayi yang selama sembilan bulan ditunggu-tunggu kelahirannya, yang selama sembilan bulan pula saya elus-elus perut ibu berharap sang jabang bayi di dalam sana merasakan kasih sayang dari kakaknya.

Harapan saya memiliki adik perempuan kala itu, namun Tuhan berkehendak lain. Adik saya ternyata seorang jagoan yang jika menangis terdengar keras dan lantang. Meskipun demikian saya tidak kecewa. Karena kata Ibu, dia yang akan menjaga saya saat dewasa kelak. Dia orang pertama yang akan pasang badan untuk membela saya.

Sejak kelahirannya, dunia saya berubah. Saya bukan lagi gadis kecil yang dimanja oleh Bapak-Ibu, juga Kakek-Nenek. Saya kemudian bertransformasi menjadi seorang kakak. Di mana di setiap kesempatan bermain, saya harus turut serta membawa adik bermain bersama saya dan kawan-kawan.

Terkadang saya merasa kesal. Pergerakan saya menjadi tidak leluasa. Bukannya bermain, saya justru menjaga adik agar tidak menangis. Saya harus menggendongnya kesana-kemari jika menangis. Permainan pun menjadi tidak menyenangkan lagi.

Lima belas tahun telah berlalu. Esok, adik bayi itu berulang tahun ke lima belas. Rasa cinta saya padanya semakin bertambah besar. Apa yang dikatakan Ibu dulu terbukti sekarang. Meskipun masih seringkali bertengkar, tapi saya bisa merasakan rasa sayang yang tercurah darinya.

Ketika saya sakit, dia yang paling heboh menanyakan keadaan saya, menyentuh kening saya memastikan panasnya tidak berlebihan. Dia selalu sigap membelikan obat, juga tak pernah patah semangat membujuk saya untuk berobat.  

Si adik kecil yang dulu mengikuti saya kemana-mana, saat ini  juga tidak segan membuntuti saya ketika saya merasa kecewa pada orangtua lalu pergi dari rumah.

Dia memang masih lima belas tahun, tapi pola pikirnya melebihi batas usianya. Di saat remaja lainnya masih dalam fase merengek pada orangtua ketika meminta sesuatu, dia dengan sisi kedewasaannya mengabaikan egonya karena tidak ingin memberi beban teradap orangtua. Dia bukan hanya seorang anak dan adik yang hebat, melainkan juga teman yang baik. 

Selamat bertambah umur sayang, semoga kelak bisa menjadi tentara yang hebat. 
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar