PANDAI ...
Sebuah anugerah dengan padanan kata sempurna.
Siapa yang tidak menginginkan dirinya pandai? Tidak ada!
Semua orang menginginkan dirinya pandai, tak peduli sekeras apa pun mereka berusaha.
Ibuku pandai, tak pernah absen dari juara kelas, bintang kelas kesayangan semua orang.
Kata para tetangga, kepandaian ibuku menurun padaku.
Tetapi bagiku, hal itu bukanlah sebuah kehormatan. Karena yang orang katakan tidaklah sepenuhnya benar.
Jumat, 14 Oktober 2016
Sabtu, 24 September 2016
Baper Nikah, Yuk Kita Ngaca!
Sebenarnya bingung mau nulis apa. Udah
guling-guling di tempat tidur habis sholat shubuh jam lima pagi tadi. Masih juga
belum nemu inspirasi. *malah curcol
Tiba-tiba indra penglihatan menangkap kertas cantik
berwarna pink yang berhiaskan ornamen pengantin. Yupp, undangan nikah. Dengan
responsif, hati kecil langsung bertanya: Temanmu udah banyak yang nikah loh,
giliranmu kapan? Masa didatengi undangan melulu, nyebarnya kapan? Hufftt...
niatnya ingin nutup telinga rapat-rapat. Tetapi susah, tetap saja dengar rengekan
si hati kecil tersebut.
Kali ini otak ikutan
rese’. Tiba-tiba dia ingat percakapan teman-teman di kampus tadi. Dan masih
seputar jodoh dan menikah. Dududu ... Berhubung yang cuap-cuap itu sudah pada
punya pasangan untuk dibawa ke pelaminan, langsung deh saya milih ngacirrrr. *Balada seorang jomblo. Tetapi
jomblo berkualitas. Karena nunggu yang halal :p *Eaaa, alibiiii
Penat
rasanya mikirin nikah, dan nikah. Kembali kubuka layar 4,5 inc yang dua tahun
ini menamani. Membuka aplikasi whatsapp dan
membaca chat-chat yang baru masuk. Dannn ... isinya tak jauh berbeda kawan.
Sekarang si mata juga mulai terkontamisi akibat isi chat ngomongin nikah semua.
Baper lagi. Baper lagi ...
Kamis, 11 Agustus 2016
Kenapa harus menulis?
Orang
boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang
dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian - Pramoedya
Ananta Noer
Baca postingan sebelumnya 'why iam write?' di sini
Berawal
dari sebuah pertanyaan teman, tiba-tiba munculah ide untuk membuat tulisan ini.
Kenapa sih seseorang harus menulis dan memiliki karyanya sendiri?
Sebenarnya
menulis bukanlah sebuah keharusan, tetapi ada banyak hal positif yang terjadi
ketika seseorang menulis. Adalah hal yang menakjubkan tatkala rangkaian kata
berubah menjadi seuntai makna yang bisa menginspirasi banyak personal.
Jumat, 22 Juli 2016
Rangkaian Kehidupan
Rangkaian kisah itu mengajarkanku,
Jika hidup akan lebih indah jika senantiasa berucap syukur.
Iri, dengki ataupun benci menjelma hanya menjadi duri,
yang siap menyiksa hati hingga tak bersisa lagi.
Tak ada lagi rasa puas diri
Juga menjalani hari tanpa merasa happy
Yang ada hanya mental berkompetisi tinggi
Bersaing ingin menjadi yang terhebat, juga terbaik
Padahal ...
Masing-masing individu memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri
Tanpa harus menyamakan, ataupun agar terlihat sama
Dan pada akhirnya,
Hanya tersisa penyesalan,
Karena tak lagi menjadi diri sendiri
Bahkan jati diri lebih dulu hilang sebelum memulai untuk dicari
***
Jika hidup akan lebih indah jika senantiasa berucap syukur.
Iri, dengki ataupun benci menjelma hanya menjadi duri,
yang siap menyiksa hati hingga tak bersisa lagi.
Tak ada lagi rasa puas diri
Juga menjalani hari tanpa merasa happy
Yang ada hanya mental berkompetisi tinggi
Bersaing ingin menjadi yang terhebat, juga terbaik
Padahal ...
Masing-masing individu memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri
Tanpa harus menyamakan, ataupun agar terlihat sama
Dan pada akhirnya,
Hanya tersisa penyesalan,
Karena tak lagi menjadi diri sendiri
Bahkan jati diri lebih dulu hilang sebelum memulai untuk dicari
***
Minggu, 17 Juli 2016
Rindu
Adalah masa di mana air mata ini tak henti mengalir
Adalah masa di mana hati ini teramat sakit
Adalah masa di mana kaki ini tak lagi berpijak pada bumi
Juga adalah masa di mana langit tak lagi biru
Aku rindu ...
Rindu kekesalanmu
Celotehan manjamu
Kasih sayangmu
Aku rindu ibu
Aku rindu,
Amat teramat rindu
Lekas sembuh ibu,
Sakitmu dukaku
Sakitmu laraku
***
Adalah masa di mana hati ini teramat sakit
Adalah masa di mana kaki ini tak lagi berpijak pada bumi
Juga adalah masa di mana langit tak lagi biru
Aku rindu ...
Rindu kekesalanmu
Celotehan manjamu
Kasih sayangmu
Aku rindu ibu
Aku rindu,
Amat teramat rindu
Lekas sembuh ibu,
Sakitmu dukaku
Sakitmu laraku
***
Yang teramat menyayangimu
Senin, 04 Juli 2016
Rasa
Kabut itu masih ada
Menjadi penghalang mentari menebar sinarnya
Menempel pada hati yang selalu dilema
Untuk menarik sudut bibir pun rasanya percuma
Lelah ...
Terlalu lelah rasanya
Bahkan untuk berpura-pura pun tak bisa
Allah ...
Aku ingin bahagia
Aku ingin seperti mereka
Aku ingin mereka menerimaku apa adanya
Aku ingin bersama mereka tanpa menanggung sesak di dada
***
Menjadi penghalang mentari menebar sinarnya
Menempel pada hati yang selalu dilema
Untuk menarik sudut bibir pun rasanya percuma
Lelah ...
Terlalu lelah rasanya
Bahkan untuk berpura-pura pun tak bisa
Allah ...
Aku ingin bahagia
Aku ingin seperti mereka
Aku ingin mereka menerimaku apa adanya
Aku ingin bersama mereka tanpa menanggung sesak di dada
***
Senin, 13 Juni 2016
Dear Juni
Lima bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 5 Januari 2016, Allah mengirimkan seorang gadis cantik dan pintar untuk menemani hariku yang seringkali kelabu. Aku masih ingat (aku dan dia) dipertemukan oleh sebuah event dating with the author di salah satu grup FB.
Ketika itu banyak sekali pertanyaan yang aku lontarkan. Berturut-turut gadis itu menjawab dengan sabar dan ramah. Entah ada keajaiban dari mana, gadis itu memilihku sebagai peserta terbaik, padahal kala itu aku hanya iseng-iseng saja. Tetapi siapa yang bisa mengira jika keisengan tersebut membawa berkah yang tak terukur keindahannya. Aku tahu Tuhan tak pernah merencanakan suatu hal secara kebetulan, termasuk pertemuanku dan dia. Apalagi jika mengingat begitu banyaknya persamaan diantara kami.
Kami sama-sama terlahir sebagai anak sulung, di bulan dan tahun yang sama. Selain itu kami sama-sama pecinta sastra. bedanya kala itu dia telah menjadi penulis muda yang berbakat. Selain itu, Kita juga sama-sama tukang baper, mellow dan introvert.
Aku masih ingat banyak sekali julukan untuk kami berdua. The Bapers, the juners, the girls, dan masih banyak the ... the ... the, lainnya ...
Hari ini gadis cantik itu berulang tahun. Semoga kamu makin dewasa ya Juni, makin kreatif dalam berkarya, dan banyak yang suka. Baik kamu maupun Bobby semoga segera bertemu dengan jodohnya Juni.
Maaf hanya ini yang bisa aku lakukan buat kamu Juni. Maaf juga aku nggak bisa merangkai kata yang indah. Inilah ku Juni, dengan keadaanku yang seperti ini, aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. Bahagia selalu ya Juni. Tetap menjadi Juni yang aku kenal, yang selalu menginspirasiku.
***
Peluk Sayang, Junimu
Kamis, 19 Mei 2016
Akhirnya Cinta
“Jadi kamu nangis hanya karena bingung mau ngajak siapa ke
acara resepsi pernikahan teman kamu Cha?” tanya Inge pada Acha yang kini tengah
menyesap teh manis buatannya. Inge
meletakkan kado yang dipesan Acha di atas meja kemudian menatap Icha tajam.
“Sejak kapan sih Cha kamu jadi mellow gini ?”
tambahnya.
“Sejak semua orang menganggap belum menikah di usia 23 tahun
itu adalah dosa besar.” jawab Acha dengan sedikit penekanan pada nada suaranya.
Jumat, 13 Mei 2016
Nah! Loh!
Katanya mau sukses?
masa segitu doang udah nyerah?
Udah penat!
Lelah!
Bosan!
Nah! Loh!
masa segitu doang udah nyerah?
Udah penat!
Lelah!
Bosan!
Nah! Loh!
Kamis, 12 Mei 2016
Aku Adalah Aku
Karena aku bukan mereka.
Bukan mereka yang memiliki ilmu segudang,
bukan pula mereka yang pandai bermain logika.
Aku adalah aku ...
Yang rentan lupa,
juga dengan kapasitas otak yang seadanya.
Namun aku tak pernah berhenti berusaha agar terlihat sama.
Bukan mereka yang memiliki ilmu segudang,
bukan pula mereka yang pandai bermain logika.
Aku adalah aku ...
Yang rentan lupa,
juga dengan kapasitas otak yang seadanya.
Namun aku tak pernah berhenti berusaha agar terlihat sama.
Hey! Kamu!
Hey! Kamu!
Iya, kamu!
Kamu, yang terlena oleh dunia.
Yang sibuk kuliah.
Yang sibuk bekerja.
Juga sibuk oleh cita-cita ...
Iya, kamu!
Kamu, yang terlena oleh dunia.
Yang sibuk kuliah.
Yang sibuk bekerja.
Juga sibuk oleh cita-cita ...
Sabtu, 07 Mei 2016
De Femelies - ^Aku dan Ibu^
Aku: Buk, besok aku mau ke Alun-alun kota , mau KETEMUAN SAMA TEMEN, sekalian mau ganti oli motor. (sengaja 'ketemuan sama temannya' memang ditekankan. Soalnya kalau cuma ijin ganti ili motor, si Ibu pasti minta ikut)
Ibu: Temen yang mana?
Aku: Ada cewek kok buk, temen komunitas.
Ibu: ...
Tak ada jawaban. Ok, aku anggap; diam = ia alias diijinkan. huhuyyyy ^^
Esok hari harinya
Lagi asyik sarapan, tiba-tiba ibu nyamperin.
Ibu: Fa, ntar lagi pas berangkat kerja ibu ikut sampai masjid deket SD-nya adik. (FYI, tempat kerjaku memang melewati sekolah adik)
Minggu, 24 April 2016
Friend (Ship) Papers
Masih segar dalam ingatan, kala itu sedang berlangsung pelajaran matematika. Keadaan yang tidak lagi konduktif memaksa pak Sofyan untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar yang tengah berlangsung. Teman-teman kita menyambut dengan sangat antusias. Mereka membiarkan buku catatan mereka tergeletak tak berdaya di atas bangku sekolah yang telah penuh dengan coretan tangan mereka sendiri. Ada yang memilih bergosip, bernyanyi ria meskipun suaranya terdengar fals, ada juga yang memutuskan bermain bola di belakang.
Lain
halnya dengan mereka, kita memilih untuk melipat kertas bekas oretan menjadi sebuah perahu kertas. Kita
tertawa, saling melempar ejekan, juga, Sesekali kita saling memotret perahu kertas yang
telah jadi.
Sabtu, 23 April 2016
Melukis Sebuah Elegi
Tentang seorang gadis belia yang terlalu berambisi terhadap segala hal. Mengerahkan sekuat tenaga agar bisa mengoptimalisasi dirinya dengan baik. Mencurahkan segala pikiran dan kemampuan agar segala yang dikerjakannya bernilai manfaat. Jelasnya, ingin mengaktualisasikan diri sebaik-baiknya.
Namun gadis itu lupa. Ia seakan terlena dengan dunianya sendiri. Ia melupakan kehidupan yang seharusnya ia lewatkan dengan santai dan fun. Awalnya hanya sebatas mengabaikan chat seorang teman yang menanyakan sedang apa, baginya mengerjakan segala planning yang ia buat dengan tepat waktu lebih penting. Ia tak punya banyak waktu untuk berbasa-basi.
Selasa, 19 April 2016
Gadis Konyol yang Tak Tau Jalan Pulang
Kala itu aula sebuah sekolah menengah pertama di ujung pelosok timur pulau jawa tengah mangadakan kegiatan sosialisasi
promosi. Tujuh orang kakak-kakak tampan dan cantik tengah mengeluarkan jurus
mautnya. Teknik persiasif kelas kakap agar para remaja cilik itu termakan oleh
segala bujuk rayuannya.
Dialah Nadia.
Gadis naif yang paling antusias mendengarkan bualan manis para sales promotion itu. Siapa yang tidak
tertarik jika dijanjikan untuk les gratis sepaket dengan snack kecil, teman
untuk belajar. Berkaca
dari teknik persuasif yang dilontarkan kakak-kakak tadi, Nadia pun menerapkan
kepada teman-temannya. Gadis paling kecil seantero kelas IX itu tak takut untuk
diabaikan. Lah bagaimana mau diabaikan, jika ialah siswi yang paling
berpengaruh di sekolah itu. Dicintai para guru, juga disenangi oleh hampir
seluruh warga sekolah. Sayangnya yang tak pernah Nadia tahu adalah, temannya
takut menolak karena khawatir tak dapat contekan ketika ujian menjelang.
Selasa, 12 April 2016
Budaya Membaca dan Menulis
Membaca dan menulis
merupakan sebuah aktifitas yang memiliki hubungan saling melengkapi atau timbal balik. Seperti yang telah banyak
diketahui, dengan membaca seseorang akan bisa menulis, dan apabila seseorang
bisa menulis, bisa dipastikan jika orang tersebut pandai membaca.
Senin, 14 Maret 2016
Berhenti Mengeluh
Tidak semua hal yang kita inginkan, bisa diraih dengan mudah. Alam telah mengatur sedemikian rupa, seperti roda yang terus berputar. Seberapa kuat kita menghadapi ujian, seberapa tangguh tubuh kita kala kesakitan menerjang - semua ditentukan oleh bagaimana diri ini bersikap. Percuma jika terus mengeluh, karena semua hal yang kita hadapi tak akan berujung.
Jika Tuhan tidak menciptakan antara si kaya dan si miskin, tentunya kehidupan tak akan berwarna. Tak akan ada yang berjuang melawan kerasnya kehidupan demi sesuap nasi yang harus dimakan, juga tak akan ada makhluk budiman yang akan memberi pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan.
Hidup itu memang keras. Sekeras cadas di lautan. Tapi tahukah kamu, jika cadas keras itu bisa ditaklukkan?
Kamis, 10 Maret 2016
The Metropolis Union’s Family
Adalah
SMA Kalang Kabut. Sekolah swasta yang hampir menyerupai angin ribut. Sampah
bertebaran ditemui di mana-mana, coretan tembok nyaris tak bersisa, bahkan jendela kaca banyak yang bolong akibat siswanya
yang menendang bola tak tahu arah. Saking bapernya hingga bola yang ditendang
melayang melewati gawang dan menembus jendela kaca.
Sungguh bukan salah sang penguasa
(Baca: Kepala sekolah) murid-muridnya saja yang kelewat luar biasa.
Sampai-sampai sepuluh orang pak kebun yang bekerja, nyaris kualahan tak
terkira. Akibat pola siswanya yang tergesa-gesa. Pantas saja setiap tahunnya,
SMA Kalang kabut selalu gagal mendapatkan piala kalpataru dari wali kota. Meskipun demikian, sekolah swasta itu tetaplah
istimewa. Menjadi sekolah favorit di jajaran kaum sosialita. Entah bagaimana
bisa, katanya sih meskipun terkenal bad
boys and bad girls, siswa-siswinya juga dianugerahi kepintaran yang diluar
logika.
Senin, 07 Maret 2016
Why Iam Write?
Semua berawal
dari sebuah kegemaran.
Hingga lambat
laun, kegemaran tersebut berubah menjadi sebuah kebutuhan.
Di tengah
kegelisahan hidup yang tak paham akan arti sebuah keahlian, aku mencoba
untuk melukis segala gundah dalam sebuah aksara.
Tak ada alasan
lain selain sebagai bentuk pelampiasan.
Aku akui, aku
bukanlah seorang yang pandai berbicara.
Menumpahkan isi
hati menjadi sebuah suara.
Itulah mengapa
aku lebih suka menggores dengan sentuhan pena.
Semua berawal
dari sebuah kegemaran.
Hingga lambat
laun, kegemaran tersebut berubah menjadi sebuah kebutuhan.
Di tengah
kegelisahan hidup yang tak paham akan arti sebuah keahlian, aku mencoba
untuk melukis segala gundah dalam sebuah aksara.
Tak ada alasan
lain selain sebagai bentuk pelampiasan.
Aku akui, aku
bukanlah seorang yang pandai berbicara.
Menumpahkan isi
hati menjadi sebuah suara.
Itulah mengapa
aku lebih suka menggores dengan sentuhan pena.
Senin, 15 Februari 2016
[Review Novel] – Quinsha Wedding Story - Nia Maharani
Judul Buku : QUINSHA
WEDDING STORY
Penulis : NIA MAHARANI
Genre : SPIRITUAL
Penerbit : LoveRinz Publishing
Tebal : 378 Halaman
Sinopsis :
Quinsha Ameera Maharani belum genap 22 tahun saat dinikahkan oleh
ayahnya dengan Reza Alifian Pahlevi, sahabat kakaknya yang tidak
dikenalnya. Insiden ponsel rusak berhari-hari membuat Quinsha harus
menerima kenyataan tidak bisa menghadiri akad nikahnya sendiri. Ada
marah, sedih, bingung, dan berbagai rasa bercampur menjadi satu.
Bagaimana Quinsha menghadapinya?
[Review Novel] Cheating - Andros Luvena
Judul Buku : CHEATING
Penulis : ANDROS LUVENA
Genre : ROMANCE
Penerbit : DIANDRA CREATIVE
Siapa sangka sebuah sapaan “Hay” dapat memporak-porandakan hati
seseorang ? puncaknya juga membumi hanguskan sebuah ikatan suci
pernikahan.
Dari situlah kisah ini dimulai. Sebuah sapaan sederhana yang membuat
melayang, ketika hati lengah akan keimanan. Ketika hati mulai kurang
diperhatikan.
Cheating, dalam bahasa Indonesia berarti menipu. Menipu itu bisa apa
saja. Di dunia per-hape-an, menipu identik dengan ikon, mama minta
pulsa. Jika di dunia perusahaan, menipu identic dengan papa minta saham
(read : suap/korupsi). Jiahhh, jadi kemana-mana pembahasannya.
Sabtu, 30 Januari 2016
Bicara Tentang ...
Pacar,
tunangan, suami/istri, TTM atau apalah itu istilahnya, semua orang memang
membutuhkan. Bicara soal pasangan, entah mengapa hal itu bisa menjadi momok
menakutkan bagi seseorang yang jomblo di tengah keramaian.
Mulut
boleh berbicara, ‘Ah, buat apa pacaran
kalau akhirnya putus lalu jadi bekas?’
atau ‘Ah, masih dua puluh tahun ini, kerja keras aja kejar cita – cita…”
Tapi
percayalah sebenarnya ungakapan itu hanya sebagai hiburan semata. Menghibur
diri yang tengah gundah gulana dan gelisah akibat belum menemukan pasangan.
Nah
kalau ada yang bertanya hal demikian diatas. Maka akan saya jawab, gapapa iseng
aja. Hitung–hitung melepas unek–unek dalam hati. ini ciyusss loh!!! jadi
jangan serius amat baca postingan ini ya ? wkwkwkwk :LOL
Senin, 11 Januari 2016
[Review Novel – I Believe Your Story ] - Minal Ain
Judul : I Believe Your Story
Penulis : Minal Ain
Penerbit : Buku Oryzaee Publisher
I
believe your story merupakan novel versi E-book yang diluncurkan oleh Buku
Oryzaee (BO) Publisher di playstore. Bulum tersedia dalam bentuk cetak, but who know someday ? Mau ebook atau cetak, apapun itu tak
mengurangi ke-kecean novel ini.
Kamis, 07 Januari 2016
Dear Ibu
Ibu, tak terasa dua puluh tahun telah berlalu sejak kau mengenalkanku pada kehidupan bernama fana ini. Rupanya sang waktu berlalu begitu cepat. Hingga saat inipun aku belum bisa membalas jasamu, meskipun aku yakin sampai akhir hayatkupun aku tak akan mampu untuk membalas jasamu yang begitu besar itu.
Ibu, terima kasih telah mengenalkanku pada arti kehidupan yang sebenarnya. Telah mengajarkanku untuk bersyukur dengan apa yang kita terima.
Langganan:
Komentar (Atom)